Case 1 :
Seorang ibu mengeluhkan
tentang putra remajanya (R) yang duduk di kelas 2
SMA. Menurut ibunya, R tidak bertanggung
jawab karena ia tidak mau tahu apa yang
terjadi diluar kamar tidurnya
(yang terletak di lantai dua). Tiap pulang sekolah R masuk kamar, dan hanya keluar untuk makan atau keperluan pribadinya. Ia tidak mau mengatantar
adiknya ke dokter, dan tidak peduli apakah ada tamu atau keluarga yang
datang berkunjung.
Analisis :
Ada 3 aspek yang merupakan syarat mutlak yang menentukan apakah seseorang mengalami abnormalitas, yaitu :
Disfungsi Psikologis : menjalankan
peran/fungsi dalam kehidupan ; integrasi aspek kognitif,afektif,konatif/psikomotorik
Distres ; Impairment (Hendaya) menunjukkan pada keadaan “merusak” dirinya baik secara fisik or psikologis
Respon Atipikal (Secara Kultural Tidak Diharapkan) Reaksi yang TIDAK sesuai dengan keadaan sosio kultural yang berlaku.
Disfungsi psikologis :
Dari segi kognitif : R tidak mau tahu apa yang terjadi diluar kamarnya, dia hanya keluar kamar hanya ketika untuk memenuhi keperluannya.
Dari segi afektif : R Tidak peduli apakah ada tamu atau keluarga yang datang berkunjung.
Dari segi konatif : R tidak mau mengantar adiknya ke dokter,dan tiap pulang sekolah dia langsung masuk kamar dan acuh kepada kegiatan diluar kamarnya.
Distress (Impairment) :
R tidak menunjukan ada indikasi kalau dia merusak dirinya baik fisik maupun psikisnya, diusianya yang masih tergolong remaja R merasa tidak terlalu memiliki tanggung jawab besar dirumahnya, sehingga dia lebih merasa nyaman menyendiri. Dan mungkin memang kepribadian R yang malas, sehingga dia lebih memilih tidak peduli dan seolah tidak mau tahu.
Respon Atipikal :
Sebagai seorang anak dan kakak seharusnya R bisa lebih bertanggung jawab sesuai dengan perannya. Sebagai kakak seharusnya R mau mengantarkan adiknya ke dokter karena ini adalah bentuk rasa peduli seorang kakak terhadap adiknya. Tetapi R tidak menunjukan hal tersebut. Dan sebagai anak R seharusnya bisa membantu orangtuanya dan tidak sekedar pulang sekolah, masuk kamar, makan, kemudian masuk kamar lagi. Sebagai remaja seharusnya R bisa membangun hubungan sosial terlebih lagi dengan keluarganya.
Berdasarkan analisis dari ketiga aspek tersebut maka dapat disimpulkan bahwa R Normal, R memiliki kepribadian introvert dan cenderung pemalas. Hal ini merupakan hambatan psikologis dan bukan merupakan gangguan psikologi.
Referensi :
Akbar, Zarina. 2012. Slide Psikologi abnormal. Psikologi. UNJ
Dari segi kognitif : R tidak mau tahu apa yang terjadi diluar kamarnya, dia hanya keluar kamar hanya ketika untuk memenuhi keperluannya.
Dari segi afektif : R Tidak peduli apakah ada tamu atau keluarga yang datang berkunjung.
Dari segi konatif : R tidak mau mengantar adiknya ke dokter,dan tiap pulang sekolah dia langsung masuk kamar dan acuh kepada kegiatan diluar kamarnya.
Distress (Impairment) :
R tidak menunjukan ada indikasi kalau dia merusak dirinya baik fisik maupun psikisnya, diusianya yang masih tergolong remaja R merasa tidak terlalu memiliki tanggung jawab besar dirumahnya, sehingga dia lebih merasa nyaman menyendiri. Dan mungkin memang kepribadian R yang malas, sehingga dia lebih memilih tidak peduli dan seolah tidak mau tahu.
Respon Atipikal :
Sebagai seorang anak dan kakak seharusnya R bisa lebih bertanggung jawab sesuai dengan perannya. Sebagai kakak seharusnya R mau mengantarkan adiknya ke dokter karena ini adalah bentuk rasa peduli seorang kakak terhadap adiknya. Tetapi R tidak menunjukan hal tersebut. Dan sebagai anak R seharusnya bisa membantu orangtuanya dan tidak sekedar pulang sekolah, masuk kamar, makan, kemudian masuk kamar lagi. Sebagai remaja seharusnya R bisa membangun hubungan sosial terlebih lagi dengan keluarganya.
Berdasarkan analisis dari ketiga aspek tersebut maka dapat disimpulkan bahwa R Normal, R memiliki kepribadian introvert dan cenderung pemalas. Hal ini merupakan hambatan psikologis dan bukan merupakan gangguan psikologi.
Referensi :
Akbar, Zarina. 2012. Slide Psikologi abnormal. Psikologi. UNJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar